Dampak Pendemi Covid Terhadap Bank Sampah di Kota Bandung


Sudah hampir dua tahun pandemi Covid-19 berlangsung dan mengakibatkan dampak yang luar biasa terhadap hampir seluruh sektor kehidupan tidak terkecali untuk dunia pengelolaan persampahan. Salah satunya adalah dampak terhadap para penggiat bank sampah. Kota Bandung tercatat memiliki banyak unit bank sampah di tiga bank sampah utama yaitu bank sampah resik, bank sampah hijau lestari dan bank sampah bersinar. Salah satu dari tiga bank sampah tersebut terpaksa harus menghentikan kegiatan operasionalnya dikarenakan oleh kendala pembiayaan. Berkurangnya pasokan dan permintaan merupakan hal yang berdampak signifikan terhadap keberlangsungan bank sampah. 

Bank sampah adalah tempat dimana masyarakat dapat menjual sampah anorganiknya untuk kemudian ditampung di bank sampah sebelum dibeli kembali oleh industri atau bandar pengumpul sampah. Melalui skema ini bank sampah dapat berjalan menjadi sebuah entitas bisnis yang berwawasan lingkungan. Selain itu kehadiran bank sampah ini juga menciptakan iklim "circular economy" atau ekonomi yang berdaur. 

Seiring berjalannya pandemi yang belum tahu kapan akan berakhir hendaknya para stakeholder di kegiatan bank sampah dapat mencari solusi yang terbaik agar keberlangsungan bank - bank sampah yang telah terbentuk dapat terus dipertahankan. Kolaborasi dan komunikasi antara pemerintah, bank sampah, bandar sampah dan industri pengguna material daur ulang harus mulai dijalankan agar koninuitas jaringan supply dan demand dapat terjaga. Selain itu kampanye melalui sosial media dan kegiatan - kegiatan yang kreatif harus terus digaungkan agar masyarakat semakin sadar manfaat dari keberadaan bank sampah. (GG)     

Komentar