Bank Sampah vs Bandar Sampah
Bank sampah adalah sebuah konsep dimana penghasil sampah dan pengguna sampah bertemu dalam sebuah kegiatan jual beli atau bisnis secara tidak langsung. Bank sampah membeli sampah dari penghasil sampah dan menjual kembali sampah tersebut dengan atau tanpa proses lebih lanjut kepada pengguna sampah. Pengguna sampah ini sebagian besar adalah industri yang mendaur ulang sampah tersebut menjadi produk yang bisa dipakai kembali. Lalu bagaimana dengan bandar sampah yang konsepnya hampir serupa?.
Bandar sampah mendapatkan produk sampah sebagian besar dari para pemulung yang kemudian dijual kembali ke Industri dengan atau tanpa olahan lebih lanjut. Sementara bank sampah sumbernya berasal dari berbagai elemen seperti sampah rumah tangga, sampah perkantoran dan juga dari para pemulung. Hal ini tentunya membuat bank sampah menjadi lebih fleksibel dari bandar sampah. Terlebih nama bank sampah sudah diperundang undangkan di Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.14 Tahun 2021. Sehingga lebih terjamin secara hukum dibandingkan bandar sampah.
Lalu bagaimana dengan nasib para bandar sampah? apakah kedepannya akan semakin memudar. Hal ini tentunya merupakan suatu tantangan bagi pemerintah agar konsep bank sampah yang telah diimplementasikan dapat menjadi sarana pendukung bagi bandar sampah dan bukan kompetitor yang mematikan. Kesepahaman antara bank sampah dan bandar sampah dapat diwujudkan dengan pengaturan harga yang ditentukan oleh pemerintah. Walaupun terdapat perbedaan dengan harga pasaran namun dengan adanya rentang harga tertentu antara bandar sampah dan bank sampah maka keteraturan dapat terjaga. Sehingga tidak ada yang dirugikan. (GG)
Komentar
Posting Komentar