Bagaimana Menggerakan Partisipasi Masyarakat Dalam Kegiatan Ramah Lingkungan
Pengoptimalan pengelolaan persampahan terutama di kota besar akan sangat bergantung kepada peran serta masyarakat terutama dalam pemilahan sampah dan pemanfaatan fungsi bank sampah. Program - program dari pemerintah daerah sudah cukup banyak dan bervariasi namun belum secara signifikan menambah partisipasi dari warga masyarakat. Lalu apa yang menjadi hambatan dalam kegiatan tersebut. Apakah warga masyarakat menganggap bahwa apabila sudah membayar pajak maka lepaslah tanggung jawab dari melakukan pengelolaan persampahan atau melakukan kegiatan pemilahan sampah sangat merepotkan.
Penulis melakukan observasi visual dan penelitian mengenai kegiatan ramah lingkungan di Provinsi Jawa Barat. Ternyata pendekatan secara sosial dan personal yang dapat mengubah budaya dari tidak partisipatif menjadi partisipatif terutama untuk hal - hal yang berkaitan dengan lingkungan hidup. Oleh karena itu pendekatan seperti pemasangan slogan - slogan atau logo - logo kampanye untuk mengajak masyarakat ikut serta dalam kegiatan ramah lingkungan sangatlah tidak efektif. Hal ini juga diperkuat oleh kajian literatur yang dibuat oleh do Paço, Shiel & Alves di tahun 2019 yang mengatakan bahwa iklan - iklan ajakan untuk melakukan kegiatan ramah lingkungan secara konvensional sudah tidak optimal.
Selain itu benefit yang ditawarkan kepada masyarakat harus sangat menarik seperti salah satunya yang ditawarkan oleh Bank Sampah Resik yaitu "dapat emas dari sampah". Kegiatan - kegiatan sosial yang menarik dan mengundang manfaat ekonomi seperti bazar lingkungan hidup dan eco wisata juga dapat meningkatkan tingkat pengetahuan warga dalam pengelolaan persampahan sekaligus minat untuk berkegiatan dengan ramah lingkungan. (GG).
Sumber:
do Paço, A, Shiel, C & Alves, H 2019, 'A new model for testing green consumer behaviour', Journal of Cleaner Production, vol. 207, pp. 998-1006.
Komentar
Posting Komentar